Kabarenergi.com, Jakarta – PT PGN Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pemanfaatan gas bumi melalui berbagai upaya strategis. Salah satu langkah utama adalah integrasi pengelolaan infrastruktur, baik pipeline maupun beyond pipeline, serta komoditas gas bumi. Langkah ini diambil untuk menjawab tantangan yang ada di sektor hilir gas bumi. Integrasi ini diyakini akan meningkatkan kehandalan, fleksibilitas, dan keterjangkauan interkoneksi antara pusat-pusat pasar yang semakin kuat.
Menurut Muhammad Anas Pradipta, Group Head Gas and LNG Supply PGN, integrasi tersebut akan memberikan fleksibilitas dalam pola operasi sehingga layanan gas bumi bisa lebih mudah diakses oleh pasar. “Dengan integrasi ini, kami siap melakukan penyesuaian dari sisi pola operasi agar layanan gas bumi bisa lebih fleksibel, kemudian dari sisi market bisa lebih mudah mendapatkan kepastian pasokan,” ujar Anas pada 20 Agustus 2024.
Anas juga menambahkan bahwa pengenalan produk LNG dan layanan beyond pipeline ke dalam pasar yang sudah ada merupakan upaya untuk merespons dinamika supply, demand, dan lingkungan bisnis gas yang terus berubah.
Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gas bumi di Sumatera hingga Jawa, PGN akan mengandalkan integrasi pipa transmisi. Di samping itu, PGN juga tengah merancang small scale LNG untuk menghadapi tantangan geografis dan ketersediaan terminal LNG saat ini.
Anas menjelaskan bahwa moda transportasi LNG akan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di pusat-pusat pasar. Tantangan yang ada, seperti kondisi permintaan yang tersebar, akan diatasi melalui pengembangan supply chain yang lebih efisien.
Pembangunan infrastruktur LNG seperti LNG Hub juga menjadi fokus PGN untuk mengatasi ketidakseimbangan antara supply dan demand. LNG Hub ini akan menjadi kunci dalam memperkuat keandalan dan ketersediaan penyaluran gas bumi sebagai energi transisi.
PGN saat ini memiliki infrastruktur LNG di berbagai lokasi di Indonesia, termasuk FSRU Lampung, FSRU Jawabarat, LNG RT di Lhokseumawe, dan LNG Lamong. Rencana pembangunan LNG Hub di Arun akan mengoptimalkan aset yang ada dan disesuaikan dengan rencana strategis pengembangan lapangan migas ke depan.
Selain itu, PGN juga merencanakan pengembangan LNG Bunkering di beberapa lokasi seperti Arun, Tanjung Priok, dan Bontang, dengan target operasi di tahun 2026.
Anas menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa perluasan akses gas bumi melalui sinergi dengan kawasan industri dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian nasional, sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengembangan infrastruktur gas bumi ke depan. (yan)
