KABARENERGI.COM – Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Oki Muraza, bersama enam pimpinan subholding Pertamina mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (16/9). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka audiensi terkait upaya pencegahan korupsi dan penguatan tata kelola perusahaan.
Dalam pertemuan tersebut, Oki menyampaikan bahwa diskusi dengan pimpinan KPK difokuskan pada upaya perbaikan tata kelola di tubuh Pertamina, khususnya dalam bidang ketahanan energi dan pengambilan keputusan strategis.
“Kami mendiskusikan dengan Ketua KPK untuk terus-menerus meningkatkan good governance, termasuk melakukan integrated risk assessment. Ini penting untuk mencegah aktivitas yang abnormal atau anomali, demi menjaga dan meningkatkan ketahanan energi serta mewujudkan harga energi yang wajar,” ujar Oki di Gedung Merah Putih KPK.
Oki juga menyampaikan harapannya agar KPK dapat memberikan arahan dan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh Pertamina, sehingga tercipta perbaikan yang berkelanjutan.
“Harapan kami, kita mendapatkan arahan dan review dari Ketua KPK yang nantinya bisa menjadi acuan untuk perbaikan-perbaikan ke depan,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Aminuddin, menyambut positif audiensi tersebut. Ia menegaskan kesiapan KPK untuk meninjau proses-proses internal di Pertamina yang berpotensi menimbulkan penyimpangan.
“Kami dari kedeputian pencegahan dan monitoring pada prinsipnya siap melakukan review terhadap proses-proses di Pertamina, terutama bila terdapat indikasi aktivitas abnormal atau bahkan ilegal,” jelas Aminuddin.
KPK menekankan pentingnya membangun sistem pengadaan yang lebih transparan, akuntabel, dan berintegritas, terutama di sektor strategis seperti minyak dan gas. Sinergi antara KPK dan Pertamina diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam memperkuat pencegahan korupsi dan mendukung terciptanya tata kelola perusahaan yang bersih. (BUG)
