Kabarenergi.com, Surabaya – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) bersinergi dengan PT Nusantara Sebelas Medika (Nusamed) terkait layanan jasa keuangan dan layanan jasa kesehatan.
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto menjelaskan, adanya sinergi ini diharapkan dapat memberikan solusi perbankan yang komprehensif bagi rumah sakit. Sebab, potensi yang dapat dikerjasamakan antara Bank Jatim dengan Nusamed sangat menjanjikan.
“Contohnya, ada peluang untuk mengoptimalkan pelayanan serta pengelolaan dana pendapatan jasa layanan kesehatan yang nantinya dilakukan integrasi dengan Bankj Jatim melalui layanan smart hospital. Kemudian bisa juga dilakukan co-branding kartu pasien dengan kartu ATM Bank Jatim,” paparnya.
Selain itu, peluang lainnya yang bisa disinergikan adalah peningkatan dana pihak ketiga terutama dari giro dan deposito, serta pembiayaan kredit multiguna dan konsumtif lainnya untuk karyawan Nusamed. Sebab, jumlah karyawan/staff Nusamed saja sudah mencapai 1.000 orang sehingga hal tersebut menjadi potensi yang besar untuk digarap Bank Jatim.
Bentuk kerjasama yang lain adalah layanan jasa kesehatan kepada karyawan Bank Jatim. “Kami memiliki banyak sekali pekerja yang tersebar di berbagai daerah. Sehingga dengan nota kesepahaman ini para karyawan BJTM ke depannya bisa mendapatkan kemudahan untuk layanan kesehatan di rumah sakit kelolaan Nusamed,” ucapnya.
Sampai saat ini, Nusamed telah mengelola empat rumah sakit. Yaitu RS Lavalette di Malang, RS Wonolangan di Probolinggo, RS Elizabeth di Situbondo, dan RS Djatiroto di Lumajang.
Serta ada juga beberapa Klinik Pratama. Melihat jaringan Nusamed yang luas di Jawa Timur, lanjut Edi, potensi peningkatan fee based income di dalamnya pun juga besar lewat pengaplikasian QRIS untuk pembayaran pada kasir melalui e-channel Bank Jatim.
Penggunaan QRIS diharapkan dapat mempercepat proses pembayaran dan mengurangi antrian di loket pembayaran.
Edi menyebutkan bahwa BJTM saat ini memang menargetkan dapat bekerjasama dengan berbagai rumah sakit di Jawa Timur untuk menciptakan berbagai layanan keuangan yang tidak hanya memudahkan pasien saja, namun juga bisa berdampak terhadap seluruh perangkat rumah sakit. Termasuk tenaga kesehatan maupun pegawai rumah sakit.
Untuk menunjang hal tersebut, BJTM telah memiliki berbagai inovasi yang dapat ditawarkan kepada rumah sakit demi menciptakan ekosistem yang berkelanjutan. Mulai dari pengelolaan parkir, pemanfaatan kantin/koperasi rumah sakit, pendaftaran sampai dengan pasien keluar rumah sakit.
Kemudian juga payroll perangkat rumah sakit, manajemen keuangan rumah sakit, hingga pembiayaan kepada rumah sakit termasuk para perangkatnya.
“Dengan begitu, pelayanan di rumah sakit dapat lebih optimal dan akselerasi bisnis Bank Jatim dapat terwujud. Jadi bisa sama-sama saling menguntungkan,” tuturnya.
Direktur Nusamed Sunardjo menyampaikan terima kasih kepada Bank Jatim atas sinergitas yang telah dilakukan ini. Dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, pihaknya berharap dapat memberikan layanan terbaik kepada semua pasiennya dan bisa membawa manfaat yang positif bagi kedua belah pihak.
Terlebih lagi, Nusamed saat ini sudah tergabung dalam Indonesia Healthcare Corporation (IHC) group berdasarkan kebijakan pemerintah melalui Kementerian BUMN.
”Kami percaya kerja sama ini akan berdampak positif bagi pengembangan bisnis bankjatim dan juga peningkatan layanan serta industri rumah sakit di lingkungan Nusamed. Semoga melalui kerjasama ini kita dapat saling memberikan manfaat lebih dalam hal pelayanan kesehatan dan juga pemanfataan produk layanan bagi dua instansi yaitu Nusamed dengan Bank Jatim,” paparnya. (har)