GasHeadlineNews

Menggenjot Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Siapkan Strategi Jangka Panjang

230
×

Menggenjot Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Siapkan Strategi Jangka Panjang

Share this article

Kabarenergi.com, Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memacu pemanfaatan gas bumi sebagai energi prioritas. Langkah ini diambil sejalan dengan target bauran energi nasional yang memproyeksikan porsi gas bumi sebesar 22% pada 2025.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menjelaskan bahwa gas bumi adalah bahan bakar fosil dengan tingkat emisi yang lebih rendah dibanding jenis lainnya. Hal ini membuat gas bumi memiliki peran strategis dalam transisi menuju energi bersih.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Dalam acara Energi Mineral Festival 2025, Rosa memaparkan strategi PGN untuk lima tahun ke depan. Perusahaan akan membangun beberapa infrastruktur baru untuk memastikan distribusi gas bumi yang lebih luas. Salah satu fokus utamanya adalah pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga.

Pembangunan jargas rumah tangga memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi. Rosa menyebutkan bahwa jika jumlah pelanggan jargas mencapai 1 juta Sambungan Rumah (SR), potensi penurunan emisi karbon bisa mencapai 380 ribu ton CO² pada tahun 2034. Hingga akhir 2024, PGN telah melayani lebih dari 815.000 rumah tangga dengan panjang pipa jargas mencapai 20.000 km.

“Kami menargetkan penambahan sekitar 450 ribu sambungan rumah tangga dalam lima tahun mendatang,” ujar Rosa.

Selain jargas, PGN juga tengah mengembangkan produk baru, yaitu biomethane. Biomethane adalah biogas yang diproduksi dari limbah agrikultur seperti jerami, sawit, dan kotoran hewan. Biomethane rencananya akan dialirkan melalui jaringan pipa gas bumi yang sudah ada, dan diharapkan mulai beroperasi pada 2027. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen PGN untuk mencapai Net Zero Emission.

Sebagai bagian dari strategi “Step Out,” PGN juga merambah bisnis turunan gas bumi dan energi hijau lainnya, seperti amonia dan hidrogen (H2). Untuk bisnis baru ini, PGN memilih skema kemitraan guna memitigasi risiko dan memanfaatkan teknologi terkini.

Read  Premanisme di Kawasan Industri, Hambatan Bagi Bisnis dan Investasi di Indonesia

Untuk memperluas pemanfaatan gas bumi, PGN juga tengah mengembangkan beberapa proyek infrastruktur. Proyek-proyek tersebut antara lain Pipa Tegal – Cilacap serta rencana pembangunan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG di Pulau Jawa.

PGN juga berupaya menyalurkan pasokan LNG, khususnya dari Indonesia bagian timur, untuk memenuhi permintaan pelanggan di Pulau Jawa yang sangat tinggi. Sementara itu, untuk gas alam terkompresi (CNG), PGN akan memprioritaskan penyalurannya untuk sektor komersial seperti hotel, restoran, kafe (horeka), UMKM, dan kebutuhan komersial lainnya.

Menurut Rosa, kombinasi pemanfaatan CNG dan LNG akan membantu pemerintah dalam menekan subsidi energi.

Dengan melihat pertumbuhan kebutuhan energi yang terus meningkat, PGN optimis bahwa gas bumi akan menjadi pilihan utama sebagai energi transisi. “Visi PGN adalah menjadi penyedia gas bumi sebagai energi transisi untuk bumi yang berkelanjutan. Kami memastikan gas bumi yang ramah lingkungan dapat disalurkan kepada pelanggan mulai dari industri hingga rumah tangga,” tutup Rosa. (NCK)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News