KABARENERGI.COM – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), bagian dari Subholding Gas Pertamina, tengah merintis bisnis biomethane dari limbah kelapa sawit (POME) sebagai bagian dari strategi bisnis rendah karbonnya. Langkah ini diwujudkan melalui kemitraan strategis, termasuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Neutra DC Singapore Pte. Ltd. (NDSG), anak perusahaan PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) yang bergerak di bisnis pusat data di Singapura.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memasok biomethane sebagai sumber energi terbarukan bagi green data center yang dikelola oleh NDSG. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menyatakan bahwa kerjasama ini membuka “potensi besar bagi pengembangan penyaluran biomethane ke skala yang lebih luas,” serta menciptakan ekosistem energi bersih yang berkelanjutan.
Sendang Praptomo, CEO NDSG, menekankan pentingnya energi terbarukan untuk menjaga keberlanjutan dan daya saing bisnis pusat data di Singapura. PGN melihat pengembangan biomethane sebagai bagian dari strategi “Step Out,” yang berfokus pada eksplorasi bisnis rendah karbon dengan memanfaatkan aset dan sinergi internal.
Rosa menambahkan bahwa Indonesia, sebagai negara agraris dengan sumber daya alam melimpah, memiliki potensi besar untuk mengembangkan biomethane berkelanjutan, mendorong ekonomi, dan mendukung transisi energi bersih. Biomethane dipandang sebagai solusi masa depan yang dapat menurunkan emisi karbon dengan cepat.
PGN menargetkan penyaluran biomethane ke pelanggan di Jawa Barat mulai tahun 2027, memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada. Melalui inisiatif ini, PGN mengajak mitra untuk berkontribusi pada target Net Zero Emission (NZE) 2060, meyakini bahwa kolaborasi ini akan menghadirkan nilai berkelanjutan melalui energi hijau.
“` (CYE)
