Kabarenergi.com, Bali – Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur kini semakin pesat. Potensinya juga sangat besar. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 9 juta UMKM di Jawa Timur. Sehingga, tak heran UMKM Jawa Timur dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Melihat hal itu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) tidak tinggal diam. Kolaborasi dengan berbagai pihak terus dilakukan demi mendorong UMKM agar semakin tumbuh dan berkembang di tengah persaingan yang kian ketat. Salah satunya berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Wujud kolaborasi itu ditandai dengan keikutsertaan UMKM binaan Bank Jatim dalam kegiatan Misi Dagang dan Investasi yang diinisiasi oleh Pemprov Jawa Timur. Kali ini, UMKM Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang dan investasi Provinsi Jatim di Bali.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini terus berupaya untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Mulai dari akses pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan.
“Kami sangat mendukung UMKM dalam mengembangkan usahanya. Nah, salah satu misi Bank Jatim pada kegiatan ini adalah membantu UMKM binaan untuk memperluas jaringan pasar dan mendukung pemerintah dalam memperkuat jalinan perdagangan antara Provinsi Jawa Timur dan Bali,” papar Busrul.
Terdapat lima UMKM binaan Bank Jatim yang diikutsertakan pada gelaran tersebut. Antara lain produk keripik sayur dari UKM Ina Chips, produk tas rajut dari UKM Raci Craft, produk kopi luwak dari UKM Kopi Luwak Dampit, produk kerajinan tangan dari UKM Silhouette Crochet, dan produk tas kulit dari UKM Shailza Collection.
Produk-produk unggulan UMKM binaan Bank Jatim tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di daerah Bali. ”Sebagai bank milik daerah, kami akan terus mendukung UMKM agar pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki kualitas yang bagus sehingga dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali telah mencatatkan sejarah baru dalam Misi Dagang ini. Sebab, acara yang menyatukan para pelaku usaha dari kedua provinsi ini sukses mencatatkan transaksi lebih dari Rp 425 miliar.
“Bali menjadi provinsi tujuan pertama misi dagang di tahun 2024. Kami senang karena semangat pelaku usaha sangat tinggi dan ini merupakan rekor tertinggi transaksi selama ini,” tegasnya.
Dalam misi dagang ini, Jawa Timur berhasil menjual komoditas senilai Rp 301,19 miliar. Komoditas yang dijual antara lain pakan ikan dan udang, benih tanaman, rokok, dan mesin TTG. Selain itu, juga ada daging beku, beras, daging bebek, produk fashion, daging sapi, fillet Dori, gurita, makanan ringan, buah-buahan, mesin jahit, bawang merah, pupuk, kedelai, dan kapulaga hijau.
Kemudian, Jawa Timur membeli komoditas dari Bali senilai Rp 123,8 miliar meliputi kunyit kering, biji kopi, hasil perikanan, dan kelapa.
“Nilai komoditas yang dijual oleh Jatim sangat tinggi, mayoritas adalah bahan pangan. Jadi, memang misi dagang ini menjadi ajang bagi para pelaku usaha dari Jatim dan Bali untuk bertemu serta menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Misi dagang ini juga menjadi peluang ekonomi baik bagi pelaku usaha Jatim maupun Bali,” tutupnya. (har)