KABARENERGI.COM – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian masyarakat terkait laporan adanya gangguan pada mesin kendaraan setelah pengisian BBM di beberapa wilayah Jawa Timur dalam beberapa pekan terakhir.
Pertamina menegaskan bahwa distribusi BBM tetap berjalan normal dan kebutuhan energi masyarakat tidak terganggu. Seluruh produk BBM juga telah melalui rangkaian pengawasan ketat, mulai dari terminal pengiriman hingga SPBU resmi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menjamin kualitas dan keamanan produk bagi masyarakat.
Pada Rabu (5/11), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak meninjau langsung Bengkel Libra Motor di Jalan Raya Manyar, Surabaya, salah satu bengkel yang ditunjuk Pertamina untuk menangani keluhan terkait dugaan gangguan mesin setelah pengisian Pertalite. Emil memastikan layanan pemeriksaan kendaraan berlangsung mudah, cepat, dan tanpa prosedur rumit.
“Harapannya, masyarakat tetap mengisi BBM seperti biasa. Kalau ada masalah, jangan sungkan datang ke bengkel. Ada 33 titik bengkel resmi yang bisa didatangi. Cukup tunjukkan struk pembelian BBM, kendaraan langsung dicek dan ditangani. Pemerintah dan Pertamina ingin masyarakat tidak kesulitan mendapatkan layanan,” ujar Emil.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi. “Kami memahami kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan. Namun jangan ada yang memanfaatkan situasi. Semua keluhan sedang ditangani serius,” tegas Emil.
Pemilik Bengkel Libra Motor, Anton Agus Wijaya, mengungkapkan selama ini pihaknya telah menangani puluhan kendaraan dengan keluhan mesin brebet. Sebagian besar masalah dapat diselesaikan dengan menguras tangki dan mengganti jenis BBM, tanpa penggantian komponen besar.
“Langkah awal, kuras Pertalite dan isi Pertamax Turbo. Kalau mesin kembali normal, selesai. Jika masih bermasalah, baru cek filter dan busi. Layanan ini gratis cukup menunjukkan struk pembelian,” jelas Anton.
Region Manager Retail Sales Jatimbalinus Pertamina Patra Niaga, Deny Sukendar, menyampaikan hingga 5 November 2025, tercatat 782 laporan telah ditangani oleh bengkel resmi Pertamina. Mayoritas kasus dapat diselesaikan tanpa penggantian komponen besar.
“Kami terus memastikan kualitas BBM di seluruh SPBU, mulai pengecekan kadar air, density, hingga proses distribusi. Ini bagian dari tanggung jawab kami kepada masyarakat,” ujarnya.
Pertamina bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan investigasi teknis dan pemantauan mutu BBM terus dilakukan hingga tuntas.
“Kami pastikan masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh informasi yang tidak berdasar. Gunakan Pertalite seperti biasa. Jika ada kendala, segera datang ke bengkel resmi. Pemerintah hadir, Pertamina bertanggung jawab,” tutur Emil.
Sebagai bentuk keterbukaan layanan, Pertamina membuka kanal pelaporan keluhan sebagai berikut:
Call Center: 135
Email: pcc135@pertamina.com
DM Instagram: @pertamina.135
Masyarakat juga dapat melapor melalui SPBU tempat pengisian terakhir untuk penanganan lebih cepat. (IHN)



