HeadlineNews

Dampak Ekonomi MotoGP Mandalika 2025: Perputaran Uang Capai Rp4,8 Triliun

393
×

Dampak Ekonomi MotoGP Mandalika 2025: Perputaran Uang Capai Rp4,8 Triliun

Share this article
Sejumlah turis berada di area makan Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/10/2025) (Foto: InJourney)

KABARENERGI.COM – Penyelenggaraan ajang balap motor bergengsi, MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 3-5 Oktober 2025, mencatatkan dampak ekonomi yang fantastis. Diperkirakan, terjadi perputaran uang hingga Rp4,8 triliun selama pelaksanaan acara tersebut.

Angka luar biasa ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati saat meninjau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan ITDC di kawasan Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025).

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Ini luar biasa dampaknya, karena yang juga saya lihat, hotel-hotel di sini, penuh. Bahkan, saya punya tim saja kesulitan mencari hotel,” kata Ni Luh.

Akomodasi dan Transportasi Ludes
Kepadatan akomodasi dan transportasi menjadi indikator nyata tingginya animo masyarakat dan wisatawan. Wamenpar yang akrab disapa Ni Luh ini mengungkapkan, hotel di Lombok, termasuk Poltekpar Lombok yang memiliki fasilitas penginapan, terisi penuh.

Tak hanya penginapan, sektor transportasi juga mengalami lonjakan permintaan yang masif. Maskapai Garuda Indonesia bahkan harus menambah frekuensi penerbangan rute Jakarta-Lombok. Begitu pula rute Bali-Lombok yang juga penuh. Saking padatnya transportasi udara, Ni Luh menyebut pegawai InJourney dari Bali harus menggunakan kapal penyeberangan untuk tiba di Lombok.

“Artinya, ada animo yang besar dari masyarakat dan wisatawan terhadap MotoGP Mandalika, sehingga multiplier effect-nya luar biasa sekali terjadi. Diperkirakan sekitar Rp4,8 triliun perputaran uang yang terjadi selama penyelenggaraan MotoGP di Mandalika,” jelasnya.

Data dari Dinas Pariwisata Provinsi NTB menguatkan hal ini, mencatat rata-rata tingkat hunian hotel di Pulau Lombok selama periode balapan mencapai 93 persen, dengan okupansi di kawasan Mandalika sendiri mencapai 100 persen.

Penyelenggaraan Terbaik Sejak 2022
Secara keseluruhan, Ni Luh menilai penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2025 merupakan yang terbaik sejak kejuaraan ini pertama kali digelar di Mandalika pada tahun 2022.

Read  Gelombang Unjuk Rasa di Nepal Tewaskan 22 Orang, 900 Napi Dibebaskan

“Memang ada beberapa catatan yang muncul. Tapi, saya pikir ini jauh paling bagus daripada gelaran yang pertama dan kedua,” ujarnya.

Ia menambahkan, catatan evaluasi yang ada akan menjadi masukan berharga untuk penyelenggaraan MotoGP berikutnya, agar dampaknya bisa semakin meningkat. “Tidak hanya pariwisata dari sisi jumlah kunjungan, tapi sisi UMKM lokal masyarakat juga semakin meningkat,” harap Wamenpar.

Senada dengan Wamenpar, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa ajang ini bukan sekadar pertandingan kelas dunia, tetapi momentum penting untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia.

“Tahun ini menjadi penyelenggaraan terbaik, ditandai dengan okupansi hotel di kawasan Mandalika yang mencapai 100 persen. Serta kerja sama dengan berbagai pihak untuk menambah flights karena tingginya peminat,” kata Maya Watono.

Maya menekankan bahwa ajang ini memperkuat posisi Mandalika sebagai tujuan wisata olahraga dan hiburan (sportstainment tourism) yang memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. (KYH)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News