KABARENERGI.COM – Sebuah video viral di media sosial memicu kekhawatiran setelah memperlihatkan ribuan buruh rokok diduga terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Video tersebut mengarahkan perhatian pada raksasa rokok asal Kediri, Gudang Garam, dengan seragam merah dan biru dongker berlogo perusahaan terlihat dikenakan oleh para pekerja.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Gudang Garam terkait isu PHK ini. Namun, indikasi kesulitan finansial perusahaan tercermin dalam laporan keuangan semester pertama tahun 2025.
Laba bersih Gudang Garam anjlok hingga 87,3%, hanya mencapai Rp 117,16 miliar pada semester I 2025, dibandingkan dengan Rp 925,51 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 11,29%, dari Rp 50,01 triliun menjadi Rp 44,36 triliun.
Meskipun biaya pokok pendapatan perusahaan telah ditekan menjadi Rp 40,58 triliun dari Rp 44,95 triliun, penurunan laba yang signifikan tetap menjadi sorotan. Total liabilitas perusahaan tercatat menurun menjadi Rp 18,72 triliun, sementara total ekuitas juga mengalami sedikit penurunan menjadi Rp 61,07 triliun.
Kondisi keuangan yang kurang menggembirakan ini memunculkan pertanyaan tentang stabilitas perusahaan dan masa depan ribuan pekerja yang bergantung padanya. Masyarakat menantikan klarifikasi resmi dari Gudang Garam terkait video yang beredar dan langkah-langkah yang akan diambil perusahaan untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi. (CDJ)
