Gas

Kerja Sama Pertagas dan PHE Tingkatkan Efisiensi Energi untuk Mewujudkan Net Zero Emission

294
×

Kerja Sama Pertagas dan PHE Tingkatkan Efisiensi Energi untuk Mewujudkan Net Zero Emission

Share this article

Kabarenergi.com, Jakarta – PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah sepakat untuk menjalin kerja sama guna mengkaji pemanfaatan kompresor gas demi meningkatkan efisiensi operasional dan produksi PHE. Kesepakatan ini tidak hanya mencerminkan sinergi antara kedua entitas di bawah payung Pertamina Group, tetapi juga mendukung agenda pemerintah terkait transisi energi menuju pemanfaatan gas bumi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.

Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, menyatakan bahwa Nota Kesepahaman ini menjadi tonggak penting dalam hubungan kerja sama antara PHE dan Pertagas. Dia menegaskan bahwa kesepakatan tersebut akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi kedua perusahaan dalam perkembangan industri energi di Indonesia.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Saat ini, bisnis utama Pertagas terletak di sektor midstream, yang sejalan dengan kebutuhan operasional PHE. Kerja sama ini akan membuka pintu bagi kajian lebih lanjut terkait pemanfaatan kompresor gas,” ujar Gamal dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman di PHE Tower Jakarta pada Jumat, 19 April 2024.

Kerja sama dengan PHE adalah bagian dari strategi Pertagas untuk mengoptimalkan aset eksisting, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bersama secara berkelanjutan. Salah satu aset utama yang akan dimanfaatkan adalah Gas Turbine Compressor (GTC) milik Pertagas, yang dapat meningkatkan tekanan gas dari sumber pasokan untuk memenuhi kebutuhan produksi PHE.

Selama ini, GTC telah menjadi fasilitas kunci dalam menjaga reliabilitas penyaluran gas pada pipa transmisi milik Pertagas. Dengan adanya Nota Kesepahaman ini, diharapkan PHE dan Pertagas dapat melakukan kajian lebih lanjut terkait pemanfaatan GTC untuk pengembangan lapangan gas milik PHE.

Menanggapi kerja sama ini, Gamal menyatakan bahwa pemanfaatan GTC bukan hanya akan meningkatkan pendapatan Pertagas, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam optimalisasi aset yang mendukung keberlanjutan bisnis. Sementara itu, dari perspektif PHE, pemanfaatan GTC diharapkan dapat menghemat biaya produksi dan pengembangan lapangan gas.

Read  Ada 11 SPBE Kurangi Isi LPG, Mendag Zulhas Langsung Sidak & Temukan Ini

Direktur Produksi dan Pengembangan PT Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi, menekankan bahwa kerja sama dengan Pertagas adalah bagian dari upaya bersama untuk menciptakan nilai tambah dan manfaat bersama yang berkelanjutan. Dia menegaskan bahwa implementasi kerja sama akan tetap memperhatikan aspek keselamatan, kepatuhan, keuangan, dan pertumbuhan bisnis.

“Kami berharap potensi kerja sama ini dapat diperluas ke berbagai aspek, tidak hanya di sektor hulu, tetapi juga di aset lainnya, untuk mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan,” kata Awang.

Melalui tagline “Delivering Reliable Energy”, Pertagas telah berhasil bertransformasi menjadi perusahaan infrastruktur energi yang handal. Dengan tetap fokus pada pertumbuhan bisnis yang ada, Pertagas terus membuka diri untuk mengeksplorasi potensi kerja sama baru yang mungkin muncul selama proses kajian.

Dengan aset yang mencakup sektor midstream hingga downstream, Pertagas memainkan peran penting dalam membangun dan mengelola infrastruktur energi di Indonesia. Dengan berbagai fasilitas yang telah dibangun dan dikelola, Pertagas siap mendukung agenda transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. (rud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News