Headline

Indonesia Kembali Bersinar di Industri Hulu Migas Global dengan Temuan Geng North dan Layaran

414
×

Indonesia Kembali Bersinar di Industri Hulu Migas Global dengan Temuan Geng North dan Layaran

Share this article

Kabarenergi.com, JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, mengumumkan bahwa Indonesia telah kembali menempatkan diri dalam peta industri hulu migas global setelah mencapai dua temuan besar pada tahun 2023, yaitu Geng North dan Layaran, yang dikategorikan sebagai temuan kelas dunia (world class). Dwi menyatakan bahwa lembaganya berencana untuk mengoptimalkan momentum ini guna meningkatkan kegiatan eksplorasi migas di tahun ini.

Melalui komitmen kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), SKK Migas merencanakan peningkatan nilai investasi eksplorasi tahun ini menjadi dua kali lipat dari sebelumnya, mencapai level US$1,8 miliar. Secara keseluruhan, SKK Migas menargetkan investasi hulu migas pada tahun 2024 sebesar US$17,7 miliar, setara dengan Rp275,14 triliun dengan kurs Rp15.545 per dolar AS.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Kita berhasil kembali ke dalam peta industri hulu migas global, melalui 2 penemuan besar di dunia yaitu Geng North dan Layaran,” kata Dwi saat membuka CEO Forum Tahun 2024, seperti yang dikutip dari siaran pers pada Minggu (4/2/2024). Temuan raksasa dari dua sumur eksplorasi tersebut menjadi yang terbesar setelah temuan Lapangan Abadi Masela pada tahun 2000 lalu.

Agensi analisis industri WoodMackenzie, Rystad Energy, dan S&P Global mengelompokkan Geng North dan Layaran sebagai dua dari lima temuan raksasa di dunia pada tahun 2023.

“Kita harus memaksimalkan momentum ini dengan mengeksplorasi lebih banyak peluang dan mengubahnya menjadi produksi yang akan bermanfaat bagi investor dan ekonomi Indonesia,” tambah Dwi.

Dwi juga mengungkapkan bahwa saat ini hulu migas memiliki 5 proyek strategis nasional yang sedang berlangsung dengan total nilai investasi mencapai US$45,09 miliar. Hingga tahun 2029, diharapkan akan ada 95 proyek migas dengan total belanja modal (capital expenditure) mencapai US$3,28 miliar.

Read  Perpanjangan Kontrak PSC WK Ketapang, PGN Saka dan Petronas Carigali Resmi Lanjutkan Kerjasama

“Untuk tahun 2024, ditargetkan 15 proyek akan beroperasi yang akan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 41.922 BOPD (barel minyak per hari) dan 324 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) gas,” tuturnya.

Sementara itu, realisasi pengeboran sumur pengembangan berhasil mencapai angka tertinggi dalam 8 tahun terakhir, dengan 799 sumur dibor pada tahun 2023. SKK Migas menargetkan pengeboran bisa lebih dari 1.000 sumur pada tahun 2025 mendatang.

“Selama 6 tahun terakhir, kita juga berhasil mencapai Reserves Replacement Ratio (RRR) lebih dari 100%, melalui persetujuan 30-40 POD/OPL/OPLL setiap tahun. Capaian RRR pada tahun 2023 adalah 123,5%, dan untuk tahun 2024 RRR ditargetkan mencapai 166%,” ungkapnya. (kis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News